Sabtu, 29 Januari 2011

Sudah pernah hamil dan melahirkan?


Hamil dan Melahirkan bukanlah suatu proses yang mudah untuk dijalani, tapi tidak terlalu sulit juga, tidak sesulit ketika saya harus menyelesaikan soal-soal Matematika (haha :P). Sekitar 9 bulan lebih 10 hari seorang calon ibu membawa janin yang ada di dalam kandungannya kemanapun ia pergi.
Dalam trimester pertama (3 bulan pertama) si ibu pada umumnya mengalami yang namanya mual di pagi hari atau morning sickness (padahal mualnya tidak hanya di pagi hari). Tidak mudah untuk mengutarakan rasa sakit (walaupun bukan penyakit) yang dialami kebanyakan ibu hamil tersebut. Mual yang aneh menurut saya. Saya katakan aneh karena terkadang mual tersebut  datang secara tiba-tiba dan tanpa diduga. Saat kondisi badan sehat, datang aroma yang tidak diinginkan (kalau saya dulu aroma telur yang sedang digoreng dan aroma wangi dari parfum merk apapun), langsung deh mual dan muntah di tempat. Ada juga teman saya yang agak ekstrim, dia akan mual dan muntah kalau berdekatan dengan suaminya (doh...parah!).
Untuk 6 bln berikutnya akan lebih mudah karena tidak ada lagi mual dan muntah (saat inilah saya mulai melanjutkan skripsi saya yang sempat dipending selama masa mual dan muntah itu tadi :D). Tapi masalahnya berganti. Saat perut mulai membesar, pakaian di lemari ga ada yang muat lagi!. Kemana-mana rasanya membawa drum besar berat dan membuat si calon ibu tak bebas bergerak. Belum lagi saat bulan ke-8 atau ke-9 yang kadang ada yang merasa sesak nafas, perut ga muat nampung terlalu banyak makanan (padahal dibulan-bulan ini nafsu makan mulai menggila), sampai pada tidur tak pernah nyenyak (lagi, di bulan-bulan ini saya menjalani ujian skripsi dan wisuda! ckckckckck).

Saatnya melahirkan.................
Tak pernah terbayang sebelumnya, bagaimana rasanya yang namanya melahirkan itu. Saya cari informasi kemana-mana (ke orang-orang yang pernah melahirkan maksudnya). Jawaban mereka semua hampir sama : "santai aja, ga sakit kok!". Berbekalkan jawaban dari mereka, saya tekadkan dan mantapkan hati saya untuk bisa melahirkan dengan normal. Ternyata oh ternyata, mereka 'ngakalin saya'! (ternyata baru saya ketahui kemudian kalau calon ibu yang mau melahirkan itu tidak boleh ditakut-takuti masalah proses melahirkan. Loh???) Memang benar saat melahirkan itu tidak sakit sama sekali. Saya ulangi, tidak sakit sama sekali. Akan terasa sakit itu waktu sebelum lahir, yaitu proses pembukaan dimana si bayi sedang 'mencari jalan untuk keluar'. Sakitnya seperti apa? tidak bisa diungkapkan dg kata-kata. Tapi bukankah semua wanita normal akan merasakannya? kenapa harus takut?. Tidak ada yang perlu ditakuti selama kita masih percaya pada Tuhan. Dalam proses inilah, luruskan niat hanya mencari ridla Alloh karena proses inilah yang banyak dibilang oleh orang Jawa sebagai proses 'toh nyowo' (mempertaruhkan nyawa).
Rasa sakit itu akan sirna seketika saat si ibu melihat betapa cantik/tampan anak yang selama ini berada di dalam perutnya. Betapa takjub saya waktu itu, serasa berada di alam bawah sadar. Betapa besarnya Kuasa Alloh pada makhlukNya :)

Lalu apa hubungannya itu semua dengan proses pendewasaan?
Menurut saya ini adalah proses alamiah (bahasane!) dimana seorang perempuan yang sudah mengalami proses hamil dan melahirkan, pemikiran dan caranya untuk mengolah perasaan akan lebih matang daripada sebelum ia merasakan yang namanya hamil dan melahirkan. Walaupun kedua proses tersebut belum seberapa dibandingkan dengan proses pengasuhan anak yang telah dilahirkan, terutama di tahun pertama (mungkin di tulisan topik selanjutnya akan saya bahas ^__^). Proses mengasuh dan mendidik anak jika ditimbang dengan proses hamil dan melahirkan mungkin hasilnya akan lebih berat karena proses yang satu ini, orang tua terutama ibu layaknya sedang berinvestasi, harus mempertimbangkan 'untung dan rugi'. Saya selalu tanamkan dalam mindset saya bahwa anak adalah masa depan dan masa depan harus dirancang, disertai doa tentunya.
Berikut adalah beberapa main point yang saya bisa uraikan dari proses pendewasaan yang saya maksud (tentu saja yang tumbuh dalam diri saya)
1. tentu saja kehidupan religi kita akan terasa lebih baik (baca: lebih dekat dg Alloh)
2. lebih menyayangi dan menghargai orang tua, terutama ibu, ibu, dan ibu (hiks T.T)
3. lebih menghargai waktu (kok bisa? silahkan dipikirkan sendiri! :P)
4. lebih menghormati suami (karena dialah partner terhebat dalam megasuh dan mendidik si kecil)
5. lebih mampu mengendalikan emosi
6. akan merasa punya lebih banyak kebahagiaan
7. pemikiran menjadi lebih terarah untuk apa yang ingin dicapai dan bagaimana hidup kita harus bisa menghidupi hidup kita sendiri.
(karena saya suka angka 7, jadi 7 point saja ya?! hehe..)
Uraian di atas semua tidak berlaku untuk orang-orang yang tidak mau membuka pikiran dan kaku dengan proses kehidupan. Saya hanya ingin menekankan dan sedikit membuktikan (at least pada diri saya sendiri) bahwa dewasa tidak bisa dilihat dari berapa usia sesorang, tapi berdasarkan pengalaman dan keterbukaan pemikiran orang itu sendiri.
Dari 7 point tersebut, mungkin ada yang lebih banyak merasakan perubahan setelah menjalani proses hamil dan melahirkan (berikut membesarkan) atau ada banyak cara lain untuk mempercepat proses pendewasaan.
Pendek kata, Hamil dan Melahirkanlah jika kamu ingin mempercepat proses pendewasaan dalam diri kalian! (nikah dulu dong tentunya! hehe)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar