Sabtu, 29 Januari 2011

Sebuah Lagu yang Tak Pernah Tega untuk Saya Nyanyikan


Lebih tepatnya ini mungkin bukan lagu, tapi tembang dolanan, mengingat kita tidak pernah tahu siapa pencipta lagu ini, dipopulerkan oleh siapa, dan tak jelas juga bagaimana not baloknya.
Sekitar 16 tahun yang lalu saya pertama kali mendengar lagu ini didendangkan oleh Ibu saya tersayang untuk menghibur adik saya yang paling ragil. Dimana waktu itu umurnya sekitar 2 tahun (seusia anak saya sekarang) dan kakaknya (adik saya yang paling besar) berusia 5 tahun.
Posisi adik kecil saya dalam pangkuan Ibu, saya menyimak dengan sungguh-sungguh lagu yang pertama kali saya dengar yang Ibu nyanyikan itu dan *glek, terkejut benar saya dengan lirik-lirik lagu tersebut. Mengigat Ibu selalu mengajari saya lagu ataupun tembang yang bertemakan nasehat, harapan, ataupun hiburan, maka saya tak menyangka bahwa ternyata ada juga lagu yang setega itu.
Mungkin sebagian dari teman-teman pernah mendengar atau bahkan pernah mendendangkan lagu ini, berikut potongan liriknya (sesuai ingatan saya, karena saya hampir tidak pernah menyanyikannya sejak pertama kali mendengarnya)

aku duwe adik cilik
tak tenguk'ke dingklik . .
tibo njempalik
wudele totol pitik!

(aku punya adik kecil
saya dudukkan dia di kursi kecil . .
jatuh terbalik
pusarnya dipatuk ayam!)

Sangat sepele memang, tapi masih benar-benar saya ingat perasaan polos saya sebagai seorang kakak yang sangat menyayangi adik-adiknya ketika mendengar lagu itu. Rasanya sungguh tak rela kalau adik-adik saya mengalami hal semacam itu. Mungkin ada unsurfun juga dalam lagu tersebut, tapi tetap saja menurut saya itu terlalu TEGA! 
Oleh karena itu, dari sekian banyaknya lagu ataupun tembang yang Ibu 'wariskan' kepada saya, hanya lagu/tembang tersebut di atas yang tidak pernah saya dendangakan untuk si kecil tersayang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar